Hasil Praktikum Jenis transformator

LAPORAN PERCOBAAN

Mata Kuliah                     : TRANSFORMATOR         
Percobaan Ke                   :  I
Judul                                : Perbandingan Transformasi
Tanggal Pelaksanaan        : 01 Oktober 2013
Dosen Pembimbing          : Drs. Gatot Widodo, MT.



                                                                      TTL 2012
KelompokNo.                :  9
NamaMahasiswa            :
1.      Hodri                                         ( 125514234     )
2.      Rahdit Rochmad Saputro          ( 125514018    )


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013

PERCOBAAN I

A.      JUDUL                 : Perbandingan Transformasi

B.       TUJUAN              : Mahasiswa dapat mengetahui perbandingan Transformasi
                                      : Mahasiswa dapat mengetahui macam-macamTravo (step up dan step    down)

C.      TEORI SINGKAT

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah   dan rumus untuk GGL induksi yang terjadi di lilitan sekunder adalah  .
Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka   dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat   sedemikian hingga  . Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.

Besar tegangan dan kuat arus pada trafo bergantung banyaknya lilitan. Besar tegangan sebanding dengan jumlah lilitan. Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang dihasilkan makin besar. Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan sekunder. Hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan tegangan primer dan tegangan sekunder dirumuskan
 




Trafo dikatakan ideal jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder. Hubungan antara tegangan dengan kuat arus pada kumparan primer dan sekunder dirumuskan



Jika kedua ruas dibagi dengan t, diperoleh rumus



Dalam hal ini faktor (V × I) adalah daya (P) transformator. Berdasarkan rumus-rumus di atas, hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan kuat arus primer dan sekunder dapat dirumuskan sebagai



Dengan demikian untuk transformator ideal akan berlaku persamaan berikut.
 




Dengan:
Vp = tegangan primer (V)
Vs = tegangan sekunder (V)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Ip = kuat arus primer (A)
Is = kuat arus sekunder (A)

D.      ALAT DAN BAHAN
·                  Voltmeter                                = 1buah
·                  Kabel penghubung                  = Secukupnya
·                  Travo 1 fasa                            = 1 buah
·                  Travo variab                           = 1 buah


E.    GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN
 


                    



Gambar A.


          

F.       LANGKAH PERCOBAAN
1.    Menyiapkan alat dan bahan.
2.    Memasang rangkaian sesuai gambar A.
3.  melapor kepada dosen 
4. memberi sumber tegangan 

4.  mengatur travo variab hingga volt meter pada V primer posisi pada 220 V, mencatat  besar tegangan pada V sekunder.
5.    mengulangi langkah 4, dengan mengatur V primer pada posisi 200 V, 180 V dan 160 V.

G.      TABEL DATA
NO
V primer (volt)
V sekunder (volt)
a
1.
220
125
1,76
2.
200
115
1,73
3.
180
105
1,71
4.
160
95
1,68

H.      KESIMPULAN
Dengan membandingkan besar tegangan pada V primer dan V sekunder, di dapatkan nilai a > 1. Jadi trafo bersifat step down
I .   DAFTAR PUSTAKA

www.pengertian transformator.com
www.teori transformator.com









Komentar