PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK PENERANGAN (Pemasangan Instalasi dalam pipa 1 fasa 2 grup)


LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK 2
(Pemasangan Instalasi dalam pipa 1 fasa 2 grup)



TTL 2012
KelompokNo.                :  9
NamaMahasiswa            :
1.   Hodri              ( 125514234     )
2.   Hayyu P          ( 125514018    )
3.   Qomariah      (125514/2012 )
4.   Dio maha p   (125514240/2012)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013
_______________________________________________
_________________________________
________________
______


  I.            TUJUAN INSTRUKSIONAL
1.      Mahasiswa dapat memasang instalasi listrik penerangan dalam pipa 1 fasa 2 grup (Grup 1: 1 saklar deret 2 lampuGrup 2: 1 saklar tunggal, 1 lampudan 1 KK) sesuai dengangambar bagan pemasangan serta PUIL.
2.      Mahasiswa dapat mengukur tahanan isolasi instalasi dengan Megger serta dapat menyimpulkan hasil pengukuran.

II.            TEORI PENGANTAR
Yang dimaksud dengan pemasangan instalasi penerangan listrik dalam pipa yaitu pengawatan instalasi dimasukkan dalam pipabaik menggunakan pipa union maupun pipaPVC. Penggunaan pipa untuk pengawatan harus memperhatikan pipa yang hendak digunakan dan diameter pipa tersebut (untuk instalasi rumah digunakan pipa ukuran 5/8”).
Selain pipakemungkinan sekring dan saklar utama memegang peranan pentingkarena hal ini menyangkut keamanan instalasi dan peralatan listrik yang digunakan.Pemasangan instalasi dalam pipa memerlukan komponen pendukung seperti T-dos, bochklemlasdopsok (penyambung pipa lurus), sekrup dan lain-lain. Praktikum 04/ILPmelakukan Pemasangan Instalasi dalam pipa 1 fasa 2 grupyaitu grup 1 terdiri dari 1 saklar deret dengan 2 lampu dan grup 2 terdiri dari 1 saklar tunggal, 1 lampudan 1 KK.Untuk memeriksa apakah instalasi yang telah dipasang layak digunakan atau dioperasikan perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui nilai tahanan isolasinya. Pekerjaan inidilakukan sebelum instalasi disambung pada sumber tegangan. Layak tidaknya instalasi tersebut dioperasikan harus memperhatikan hasil pengukuran tahanan isolasinya (lihat PUIL 2000).
Saklar deret digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan dua rangkaian listrik secara terpisahHubungan dan pemutusan bisa bersama-sama atau bergantian. Saklartunggal digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan suatu rangkaian tunggal. Kotak kontak merupakan sumber tegangan yang ada pada rangkaian listrik.

III.            BAHAN YANG DIGUNAKAN
1.      Pipa PVC 5/8”                 sesuai kebutuhan
2.      Kabel NYA 1,5 mm2        sesuai kebutuhan
3.      Cross-dos 5/8”                2 buah
4.      T-dos                                 4 buah
5.      Sok                                     sesuai kebutuhan
6.      Klem                                  sesuai kebutuhan
7.      Sekrup ½”                         sesuai kebutuhan
8.      Sekrup 1”                          sesuai kebutuhan
9.      Lasdop                              6 buah
10.  Boch                                   - buah
11.  Saklar tunggal                  1 buah
12.  Saklar deret                       1 buah
13.  Kotak- kontak                  1 buah
14.  Fitting duduk                   3 buah
15.  Sekring                              2 buah
16.  Kotak PHB 2 grup           1 buah

IV.            ALAT KERJA
1.      Tang kombinasi               2 buah
2.      Pisau (Cutter)                    1 buah
3.      Obeng besar                     2 buah
4.      Obeng kecil                      1 buah
5.      Jara (uncek)                       1 buah
6.      Megger                              1 buah

V.            GAMBAR BAGAN DAN REKAPITULASI BEBAN 


Gambar 1. Bagan Pengawatan



Gambar 2. Rekapitulasi Beban

VI.            LANGKAH KERJA
1.        Gambarlah bagan pengawatan yang sudah anda buat di papan ruangan praktek Saudara.
2.        Tentukan tempat sekring kassaklarkotak-kontakdan fiting.
3.        Ambillah pipa PVC yang panjangnya sesuai dengan perencanaan Saudara.
4.        Pasanglah pipa tersebut dengan T-dos, bochdan diperkuat dengan klem.
5.        Ambillah kabel dengan jumlah dan warna sesuai rencana serta aturlah panjangnya.
6.        Masukkan kabel NYA ke dalam pipa sesuai dengan rencana.
7.        Kupaslah ujung-ujung kabel yang keluar dari ujung pipa menuju sekring kas,saklar, fitting, dan kotak-kontak kemudian buatlah mata sambungan yang besarnya sesuai denganyang ada pada peralatan.
8.Pasanglah sekring kassaklar, fitting, dan kotak-kontak pada tempat yang telah ditentukan.
9.        Sambunglah mata sambungan pada sekring kassaklar, fitting, dan kotak-kontak.
10.    Periksalah hubungan kabel yang masuk sekring kas sampai menuju beban lampu dan kotak-kontak.
11.    Periksalah sambungan dengan Megger dan setelah betul ukur tahanan isolasi antara penghantar fasa dan nolfasa dan pentanahannol dan pentanahan.
12Tutuplah sekring kassaklar, fitting, dan kotak-kontak bila pemasangan instalasi sudah benar.
13.    Laporkan hasil pekerjaan Saudara yang telah selesai kepada instruktur.
14.    Pasanglah patron sekring dan lampu pijar pada tempatnya.
15.    Cobalah instalasi yang telah Saudara kerjakan dengan menghubungkan pada sumber tegangan.
16.    Bongkarlah pekerjaan Saudara yang telah selesai dicoba dengan benar dan hati-hatiKemudian kembalikan peralatan dan bahan kepada Laboran sesuai dengan bon.
17.    Bersihkan ruang tempat praktek Saudara dan kumpulkan kotoran pada tempat sampah.

VII.            TUGAS
1.      Buatlah  instalasi dalam  pipa seperti pada gambar diatas.
2.      Ukurlah tahanan isolasi pada instalasi yang Saudara kerjakan.
3.      Jawablah pertanyaan yang ada pada laporan yang akan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

VIII.            HASIL PERCOBAAN

1.      Berikut gambar hasil instalasi dalam  pipa.

Gambar 3. Instalasi dalam pipa

2.      Berikut Tabel hasil pengukuran tahanan isolasi.

Tabel 1. Hasil Pengukuran Tahanan Isolasi Menggunakan Megger


Besar Tahanan Isolasi
Fasa – Nol
Fasa – Ground
Ground - Nol
500 MΩ
500 MΩ
800 MΩ

IX.            PEMBAHASAN
Pengukuran tahanan isolasi untuk perlengkapan listrik dapat menggunakan megger, yang mana pengoperasiannya pada waktu perlengkapan rangkaian listrik tidak bekerjaatau tidak dialiri arus listrik. Secara umum bahan isolasi yang digunakan sebagai pelindung dalam saluran listrik atau sebagai pengisolir bagian satu dengan bagian lainnya harusmemenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. 
Berikut Tabel resistansi isolasi yang diukur dengan nilai tegangan uji yang ditunjukkan pada Tabel 2 akan memuaskan jika setiap sirkit (dengan piranti tak terhubung)mempunyai tahanan isolasi tidak kurang dari nilai yang diberikan pada tabel. (PUIL 2000).
Tabel 2. Resistansi yang diukur dengan nilai tegangan uji (PUIL 2000).
Tegangan sirkit nominal (V)
Tegangan ujiarus searah (V)
Resistansiisolasi (M)
Tegangan extra rendah (SELV, PELV,dan FELV) yang memenuhipersyaratan (Lihat PUIL 2000/3.31&3.32)
250
0,25
Sampai dengn 500V, denganpengecualian hal tersebut di atas.
500
0,5
Di atas 500V
1000
1

Jika kawat atau kabel listrik terdiri dari dua kawat saluran misal kawat fasa (P) dan kawat netral (N), maka tahanan isolasinya adalah : 
1.        antara kawat fasa (Fdengan kawat netral (N);
2.        antara kawat fasa (Fdengan tanah (G);
3.        antara kawat netral (N) dengan tanah (G). 

Berdasarkan hasil pengukuran didapat nilai tahanan isolasi di dapat nilai RN-F = 500MOhm, RN-G=800MOhm, RF-G=500MOhmNilai nilai tahanan isolasi tersebut sudah memenuhiPUIL yaitu untuk tegangan 250V besar tahanan isolasi 0,25MOhm Sehingga dapat disimpulkan bahwa instalasi yang telah dilakukan sesuai dengan persyaratan pada PUIL.

X.            PERTANYAAN
1.      Berdasarkan pengukuran tahanan isolasibagaimanakah kesimpulan terhadap instalasi yang Saudara kerjakan?
Jawab : Berdasarkan pengukuran yang kami telah lakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin besar suatu tahanan isolasi maka isolasi yang digunakan sangat baikkarenatahanan isolasi merupakan pengaman dalam suatu instalasi.

2.      Jelaskan perbedaan pokok (pentingdalam pengukuran tahanan isolasi antara instalasi 1 (satugrup dan 2 (duagrup serta dengan instalasi yang lebih besar dari 2 (dua)grup.
Jawab: Perbedaan yang pokok adalah terdapat pada besar tahanan isolasi. Besar tahanan isolasi pada instalasi 2 grup atau lebih dari 2 grup lebih besar daripada tahanan isolasi pada instalasi 1 grup. Hal ini dikarenakan pada instalasi 2 grup atau instalasi lebih dari 2 grup memiliki jumlah beban yang lebih banyak daripada beban yang ada pada instalasi 1 grup.

XI.            KESIMPULAN
1.    Dari praktikum yang telah kami lakukan bersamadapat kami simpulkan bahwa pemasangan instalasi yang baik harus sesuai dengan standart PUIL 2000.
2.    Setelah melakukan pengukuran tahanan isolasi instalasi listrik penerangan 1 fasa 2 grup seperti pada Gambar 3 diperoleh nilai fasa - nol = 500 MΩ, fasa - grond = 500 MΩ, dan ground - nol = 800 MΩ. Sehingga dapat disimpulkan bahwa isolasi instalasi listrik yang digunakan sangatlah baik.

Komentar

Posting Komentar

silahkan berikan komentar