Mata Kuliah : Praktikum Instalasi Listrik
Nomor Percobaan : 01/ILP
Judul Percobaan : Pemasangan Instalasi dalam pipa 1 fasa 1 grup
(1 saklar tunggal dengan satu lampu pijar dan 1 kotak-kontak)
Dosen Pembimbing : Subuh Isnur Haryudo, ST, MT.
Oleh: kelompok 9
1. Hodri (125514234)
2. Dio Maha Putra ( 125514018)
3. Hayyu Putra F.C (125514233)
4. Qomaria (125514)
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014
_____________________________________
________________________
__________
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa dapat memasang instalasi listrik penerangan dalam pipa 1 fasa 1 grup dengan satu saklar tunggal (satu lampu pijar) dan satu kotak kontak.
2. Mahasiswa dapat mengukur tahanan isolasi instalasi dengan Megger serta dapat menyimpulkan hasil pengukuran.
II. TEORI PENGANTAR
Yang dimaksud dengan pemasangan instalasi penerangan listrik dalam pipa yaitu pengawatan instalasi dimasukkan dalam pipa, baik menggunakan pipa union maupun pipaPVC. Penggunaan pipa untuk pengawatan harus memperhatikan pipa yang hendak digunakan dan diameter pipa tersebut (untuk instalasi rumah digunakan pipa ukuran 5/8”).
Selain pipa, kemungkinan sekring dan saklar utama memegang peranan penting, karena hal ini menyangkut keamanan instalasi dan peralatan listrik yang digunakan.Pemasangan instalasi dalam pipa memerlukan komponen pendukung seperti T-dos, boch, klem, lasdop, sok (penyambung pipa lurus), sekrup dan lain-lain. Praktikum 01/ILPmelakukan Pemasangan Instalasi dalam pipa 1 saklar tunggal dengan satu lampu pijar dan satu kotak kontak. Untuk memeriksa apakah instalasi yang telah dipasang layakdigunakan atau dioperasikan perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui nilai tahanan isolasinya. Pekerjaan ini dilakukan sebelum instalasi disambung pada sumber tegangan.Layak tidaknya instalasi tersebut dioperasikan harus memperhatikan hasil pengukuran tahanan isolasinya (lihat PUIL 2000).Saklar deret digunakan untuk menghubungkan danmemutuskan dua rangkaian listrik secara terpisah. Hubungan dan pemutusan bisa bersama-sama atau bergantian. Saklar tunggal digunakan untuk menghubungkan danmemutuskan suatu rangkaian tunggal. Kotak kontak merupakan sumber tegangan yang ada pada rangkaian listrik.
Resistansi isolasi suatu listrik tegangan rendah merupakan salah satu unsur yang menentukan kualitas instalasi tersebut, mengingat fungsi utama isolasi sebagai sarana proteksidasar (PUIL 2000). Resistansi isolasi harus diukur antara penghantar aktif secara bergiliran sepasang-sepasang dan antara setiap penghantar aktif dan bumi.
Resistansi isolasi yang diukur dengan nilai tegangan uji yang ditunjukkan pada tabel 1 akan memuaskan jika setiap sirkuit (dengan piranti tak terhubung) mempunyai resistansiisolasi tidak kurang dari nilai yang diberikan pada tabel. Pengukuran harus dilakukan dengan arus searah, alat pengukuran harus mampu menyuplai tegangan uji yang ditentukanpada tabel 1 jika dibebani dengan 1mA.
Jika sirkit mencakup gawai elektronik maka hanya dilakukan pengukuran antara fase dan netral yang terhubung bersama ke bumi.
Tegangan sirkit nominal (V)
|
Tegangan uji arus searah (V)
|
Resistansi isolasi (MW)
|
Tegangan extra rendah (SELV, PELV, dan FELV) yang memenuhi persyaratan (Lihat PUIL 2000/3.31&3.32)
|
250
|
≥0,25
|
Sampai dengn 500V, dengan pengecualian hal tersebut di atas.
|
500
|
≥0,5
|
Di atas 500V
|
1000
|
≥1
|
III. DAFTAR PERLENGKAPAN
a. Bahan yang Digunakan
1. Pipa PVC 5/8” sesuai kebutuhan
2. Kabel NYA 1,5 mm2 sesuai kebutuhan
3. T-dos 2 buah
4. Sok 2 buah
5. Klem sesuai kebutuhan
6. Sekrup ½” sesuai kebutuhan
7. Sekrup 1” sesuai kebutuhan
8. Lasdop 6 buah
9. Saklar tunggal 1 buah
10. Kotak- kontak 1 buah
11. Fitting duduk 1 buah
12. Sekring 1 grup 1 buah
13. Kotak PHB 1 buah
b. Alat Kerja
1. Tang kombinasi 1 buah
2. Pisau (Cutter) 1 buah
3. Obeng besar (+/-) 2 buah
4. Obeng kecil 1 buah
5. Jara (uncek) 1 buah
6. Megger 1 buah
IV. GAMBAR RANGKAIAN
Gambar 1. denah rencana instalasi
Gambar 2. diagram bagan pengawatan
Gambar 3. rekapitulasi
V. LANGKAH KERJA
1. Menggambar bagan pengawatan yang sudah di buat pada papan ruangan praktik.
2. Menenentukan tempat sekring kas, saklar, kotak-kontak, dan fitting.
3. Mengambil pipa PVC yang panjangnya sesuai dengan perencanaan.
4. Memasang pipa tersebut dengan T-dos, boch, dan diperkuat dengan klem.
6. Memasukkan kabel NYA ke dalam pipa sesuai dengan perencanaan.
7. Mengupas ujung-ujung kabel yang keluar dari ujung pipa menuju sekring kas,saklar, fitting, dan kotak-kontak kemudian membuat mata sambungan yang besarnya sesuaidengan yang ada pada peralatan.
8. Memasang sekring kas, saklar, fitting, dan kotak-kontak pada tempat yang telah ditentukan.
9. Menyambung mata sambungan pada sekring kas, saklar, fitting, dan kotak-kontak.
10. Memeriksa hubungan kabel yang masuk ke sekring kas sampai menuju beban lampu dan kotak-kontak.
11. Memeriksa sambungan dengan Megger dan setelah benar mengukur tahanan isolasi antara penghantar fasa dan nol, fasa dan pentanahan, nol dan pentanahan.
12. Menutup sekring kas, saklar, fitting, dan kotak-kontak bila pemasangan instalasi sudah benar.
13. Melaporkan hasil pekerjaan yang telah selesai dilakukan kepada instruktur.
14. Memasang patron sekring dan lampu pijar pada tempatnya.
15. Mencoba instalasi yang telah dikerjakan dengan menghubungkan pada sumber tegangan.
16. Membongkar pekerjaan yang telah selesai dicoba dengan benar dan hati-hati. Kemudian mengembalikan peralatan dan bahan kepada Laboran sesuai dengan bon.
17. Membersihkan ruang tempat praktek dan mengumpulkan kotoran pada tempat sampah.
VI. TUGAS
1. Buatlah instalasi dalam pipa seperti pada gambar diatas.
2. Ukurlah tahanan isolasi pada instalasi yang Saudara kerjakan.
3. Jawablah pertanyaan yang ada pada laporan yang akan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
VII. HASIL PERCOBAAN
1. Berikut gambar hasil instalasi dalam pipa.
2. Tabel Hasil Pengukuran Tahanan Menggunakan Megger
Besar Tahanan Isolasi
| |
Fasa – Nol
Fasa – Ground
Ground - Nol
|
1000 MΩ
1000 MΩ
1000 MΩ
|
VIII. PEMBAHASAN
Gambar di atas merupakan bagan instalasi dalam pipa 1 grup 1 fasa dengan 1 saklar dan 1 lampu serta 1 kotak kontak. Instalasi tersebut menggunakan PHB dengan 1 sekering sebagai pembatas arus. Penghantar yang digunakan adalah kabel NYM 1,5 mm2. Instalasi yang telah terpasang diukur tahanan isolasinya dengan menggunakan Megger. Besar nilai tahanan isolasi harus sesuai dengan standart minimal yang di tetapkan PUIL yaitu untuk tegangan rendah nilai tahanan isolasi ≥ 0,25 M atau harus lebih dari 1000 kali tegangan kerja. Artinya tahanan isolasi juga harus lebih besar dari 220x1000 = 220000 MOhm. Besar nilai tahanan isolasi yang di dapat dari pengukuran adalah sebagai berikut: F-N = 1000 MOhm, F-G = 1000 MOhm, N-G = 1000 MOhm.
IX. PERTANYAAN
1. Berdasarkan pengukuran tahanan isolasi, bagaimanakah kesimpulan terhadap instalasi yang Saudara kerjakan?
Jawab : Berdasarkan pengukuran yang kami telah lakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin besar suatu tahanan isolasi maka isolasi yang digunakan sangat baik, karenatahanan isolasi merupakan pengaman dalam suatu instalasi.
X. KESIMPULAN
1. Dari praktikum yang telah kami lakukan bersama, dapat kami simpulkan bahwa pemasangan instalasi yang baik harus sesuai dengan standart PUIL 2000.
2. Setelah melakukan pengukuran tahanan isolasi instalasi listrik penerangan 1 fasa 1 grup seperti pada Gambar 2 diperoleh nilai tahanan isolasi fasa - nol = 1000 MΩ, fasa -grond = 1000 MΩ, dan ground - nol = 1000 MΩ. Sehingga dapat disimpulkan bahwa isolasi instalasi listrik yang digunakan sangatlah baik.
Prinsip kerja rangkaian tersebut gimana?
BalasHapus