BAHAN
BACAAN RANGKAIAN PARALEL
A.
Pngertian
Rangakain paralel
Rangkaian Paralel adalah
salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel). Lampu yang
dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik
paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal
dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal
inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan
biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain
kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan
susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau
rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya
Berikut contoh gambar rangkaian paralel
:
Contoh pengaplikasian rangkaian paralel pada 3 buah lampu :
Pada umumnya hambatan(R) yang
dirangkaia paralel akan menghasilkan hambatan tota(RT) yang semakin
kecil . Untuk mengetahui hambatan total dari hambatan(RT) yang dipasang paralel dapat menggunakan
perhitungan di bawah:
1/RT = 1/R1
+ 1/R2 + 1/ R3 ... + 1/Rn
RT = 1/(1/R1 + 1/ R2 + 1/R3 ... + 1/Rn)
RT = 1/(1/R1 + 1/ R2 + 1/R3 ... + 1/Rn)
Hukum Ohm adalah hukum yang mengatakan bahwa
apabila arus listrik mengalir ke dalam sebuah penghantar, intensitas arusnya
sama dengan tegangan yang mendorongnya dibagi dengan tahanan penghantar. Hukum
Ohm digunakan untuk melihat besarnya arus (I), tegangan (V) dan hambatan (R). Rumus:
V = I . R
bunyi Hukum Ohm “Besarnya
kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan
beda potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut, dan berbanding terbalik
dengan hambatan atau resistansi (R) di antara mereka”.
Arus adalah elektron yang mengalir dari
satu atom ke atom lainnya melalui penghantar dan diukur dalam ampere. Satu
ampere adalah aliran arus listrik dari 6,28 x 10 pangkat 28 elektron / detik
pada sebuah penghantar. Jadi, arus adalah jangkauan aliran listrik yang diukur
dalam ampere atau elektron / detik.
Arus dapat digolongkan atas dua macam, yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).
Arus dapat digolongkan atas dua macam, yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).
a. Arus Searah (DC)
Arus
searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja dengan harga konstanta.
Salah satu sumber arus searah adalah batere. Di samping itu arus searah dapat
diperoleh dengan menggunakan komponen elektronik yang disebut Dioda pada
pembangkit listrik arus bolak-balik (AC).
b.Arus Bolak-balik (AC)
Arus
bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan arah bolak-balik. Arus ini
bisa juga disebut arus tukar sebab polaritasnya selalu bertukar-tukar. Juga
dapat disebut dengan arus AC sebagai istilah singkatan asing (Inggris) yaitu Alternating
Current. Sumber arus listrik bolak-balik adalah pembangkit tegangan tinggi
seperti PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan generator.
Tegangan adalah
suatu tekanan yang menyebabkan terjadinya aliran arus listrik pada sebuah
penghantar. Biasanya tegangan tergantung pada ujung-ujung kawat penghantar.
Apabila ujung-ujung penghantar tersebut dihubungkan dengan batere atau
generator, maka akan terjadi tegangan. Jadi, tegangan adalah daya potensial
yang tetap ada walaupun tidak ada arus.
Walaupun
tidak ada hubungan terhadap peralatan lain tegangan tetap ada. Tegangan tetap
ada walaupun tanpa arus, tetapi arus tidak akan ada tanpa ada tekanan dari
tegangan-tegangan yang dihasilkan diantara dua titik ketika muatan positif ada
pada satu terminal dan muatan negatif ada pada terminal lainnya. Bila muatan
bertambah banyak pada terminal ujung-ujung penghantar, maka tegangan akan
bertambah besar.
Hambatan adalah
penahanan atau perlawanan yang diterima oleh elektron-elektron yang mengalir
pada sebuah penghantar oleh molekul-molekul yang ada di dalamnya. Setiap
penghantar memberikan penahanan aliran arus listrik.
Komentar
Posting Komentar
silahkan berikan komentar