Pendahuluan
Indonesia adalah negera yang kaya akan sumber daya
alamnya, terutama energi yang terdapat diindonesia. Energi pada dasarnya ada
dua yaitu energi yang dapat diperbaharui dan energi yang tidak dapat
diperbaharui. Energi yang dapat diperbaharui adalah energi yang tidak aka nada habisnya,
misalnya : angin, air, dan lain-lain . sedangkan energi yang tidak dapat
diperbaharui adalah energi yang akan habis, Misalnya : fosil, minyak, dan
lain-lain. Energi yang paling banyak digunakan di indonesia adalah energi yang
dihasilkan oleh bahan bakar fosil. Sedangkan energi ini akan segera habis. Sumber
energi lain yang dapat digunakan untuk menggantikan energi yang dihasilkan dari
bahan bakar fosil adalah sumber energi terbarukan khususnya energi angin.
Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia.
Perahu-perahu layar menggunakan energi ini untuk melewati perairan.
Pasukan-pasukan Viking yang sangat ditakuti sekian ratus tahun yang lalu
mempergunakan kapal-kapal layar kecil untuk menelusuri pantai-pantai eropa dari
Skandinavia. Christoper Columbus masih memakai kapal layar besar di abad ke
limabelas untuk menemukan benua amerika.
Sebagaimana diketahui, pada dasarnya angin terjadi
karena ada perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. Di daerah
khatulistiwa yang panas, udaranya menjadi panas, mengembang menjadi ringan,
naik keatas dan bergerak ke daerah yang lebih dingin misalnya daerah kutub. Sebaliknya
di daerah kutub yang dingin, udaranya menjadi dingin dan turun ke bawah. Dengan
demikian terjadi suatu perputaran udara, berupa perpindahan udara dari kutub
utara ke garis khatulistiwa menyusuri permukaan bumi, dan sebaliknya, suatu
perpindahan udara dari khatulistiwa kembali ke kutub utara, melalui lapisan
udara yang lebih tinggi. Perpindahan ini di sebut angin pasa. Selain angin pasa
terdapat juga angin musim, angin pantai, angin local dan lain-lain.
Pada dasaarnya angin di gunakan untuk memutar
kincir-kincir untuk proses irigasi, menggiling hasil panen, dan kadang-kadang
digunakan sebagai sarana informasi. Apabila anggota keluarga pemilik kincir angin
meninggal, maka posisi kincir angin menyimpang dari biasanya. Dan saat ini
angin tidak hanya dimanfaatkan untuk keperluan diatas tetapi juga dimanfaatkan
sebagai penghasil energi listrik. Angin merupakan salah satu sumber energi
alternatif yang terbaharukan. Sumber energi angin dapat dimanfaatkan dengan
cara mengubah energi tersebut ke dalam bentuk energi mekanik yang lebih
berguna. Alat yang berfungsi untuk mengubah energi angin menjadi energi mekanik
disebut turbin angin. Energi mekanik yang dihasilkan oleh turbin angin dapat
digunakan untuk menggerakkan beban seperti generator listrik, pompa air, dan
lain-lain.
Indonesia yang berada pada wilayah ekuator merupakan daerah
pertemuan sirkulasi udara. Kondisi ini ditengarai memiliki potensi angin yang
dapat dimanfaatkan untuk pengembangan energi terbarukan sebagai alternatif energi
pembangkit. Dan Indonesia juga merupakan Negara kepulauan dengan 2/3 wilayahnya
berupa lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yakni, 80.791,42 km,
merupakan wilayah sumber energi angin terbesar. Indonesia berpotensi membangun
pembangkit listrik tenaga angin untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Beberapa
lokasi di Indonesia merupakan ladang angin yang bisa digunakan untuk
menghasilkan energi listrik hingga 900 megawatt. Saat ini proyek Wind Hybrid
Power Generation(WHyPGen) telah memetakan potensi energi angin di 8 lokasi yang
terdapat di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Banten, Yogyakarta, Jawa Barat
dan Bali.
B. Pembangkitan
- Proses pembangkitan
Pembangkit listrik tenaga angin adalah pembangkit yang
memanfaatkan embusan angin. Angin akan menggerakkan baling-baling yang akan
menyebabkan generator alat utama pembangkit listrik ini menghasilkan listrik,
Secara sederhana, angin memiliki energy dimana energi
potensial yang terdapat pada angin dapat memutar sudu-sudu yang terdapat pada
kincir, dimana sudu-sudu itu terhubung dengan poros dan memutarkan poros yang
telah terhubung dengan generator dan menimbulkan arus listrik. Didalam energy
potensial angin sudah terdapat daya angina yang merupakan angina yang bergerak
persatuan waktu sehingga daya angina dapat dirumuskan sebagai berikut:
Daya =
kerja/waktu
=
energy kinetic / waktu
= ½ .
m . v2/t
= ½ .
(
.A.d) V2/t
= ½ .
ρ . A. V2 . (d/t) dimana d/t
= v
=
½ . A.V3
Selain itu angin juga memiliki energy kinetik, energy
kinetic sendiri itu adalah energy yang dimiliki oleh suatu benda akibat
gerakannya.
Energy kinetic = kerja (W) = ½ mv2
Dimana : m
= massa dari benda yang bergerak
V
= kecepatan dari benda yang bergerak
Angin yang menggerakkan sudu merupakan udara yang
bergerak dan mempunyai massa, sehingga dapat ditulis sebagai berikut:
= berat jenis x volume =
x Ax d.
turbin angin adalah alat yang digunakan untuk mengubah
energi angin menjadi energi mekanik. Meskipun masih terdapat susunan dan
perencanaan yang beragam, biasanya turbin digolongkan ke dalam dua macam tipe (horizontal dan vertical). Turbin angin
tipe horizontal adalah kincir dengan poros utama horizontal dan generator
pembangkit listrik pada puncak menara. Turbin jenis ini mempunyai rotasi
horizontal terhadap tanah (secara sederhana sejajar dengan arah tiupan angin).
Kelebihan turbin sumbu horizontal:
1.
Dasar menara
yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di tempat-tempat yang
memiliki geseran angin (perbedaan antara laju dan arah angin antara dua titik
yang jaraknya relatif dekat di dalam atmosfer bumi. Di sejumlah lokasi geseran
angin, setiap sepuluh meter ke atas, kecepatan angin meningkat sebesar 20%.
2.
paling banyak
digunakan adalah turbin dengan sumbu x
(axis) horizontal.
Kekurangan turbin sumbu horizontal:
1.
Menara yang
tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter sulit diangkut.
Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20% dari seluruh biaya
peralatan turbin angin.
2.
sulit dipasang,
membutuhkan derek yang yang sangat tinggi dan mahal serta para operator yang
tampil.
3.
Konstruksi
menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah-bilah yang berat, gearbox,
dan generator.
4.
Dan lain-lain.
Gambar 1 kincir angin tipe horizontal
Turbin
angina tipe vertical adalah turbin angin dengan poros vertical sepanjang menara
dan mempunyai generator pembangkit listrik dibawah poros. Kendala penggunaan
turbin angin adalah kondisi geografis pada suatu wilayah dimana kecepatan angin
dan arah angin yang berubah-ubah sepanjang waktu. Oleh karena itu, turbin angin
yang sesuai adalah turbin yang dapat menerima angin dari segala arah selain itu
juga mampu megimbangi angin dalam kecepatan yang rendah yaitu turbin angin tipe
vertical. Turbin ini memiliki efisiensi yang lebih kecil dibandingkan dengan
turbin angin sumbu horizontal. Tetapi ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh
turbin sumbu vertikal, antara lain : aman, mudah membangunnya, bisa dipasang
tidak jauh dari tanah, dan lebih baik dalam menangani turbulensi angin, sehingga
generator dan gearbox bias ditempatkan tidak jauh dari permukaan tanah, dan juga
akan meringankan beban tower dan memudahkan dalam perawatan. Disamping itu keuntungan
utama dari jenis kincir ini adalah satu bagian rotor bergerak dimana tidak ada
mekanisme yaw yang diperlukan, yaitu sistem yang mengatur posisi baling-baling
agar tetap menghadap angina secara frontal sehingga kincir dapat menangkap energi
angin dari berbagai arah dengan demikian dalam pembuatannya akan lebih
sederhana.
Ada
beberapa jenis tipe turbin vertical yang sering digunakan diantaranya
adalah 1). Tipe Savonius 2).Tipe
Darrieus 3). Tipe H-Rotor.
a. a.
Tipe Savonius VAWT seperti yang ditunjukkan pada
gambar.2 dan gambar 3 dibawah ini, diciptakan oleh seorang insinyur Finlandia
SJ Savonius pada tahun 1929. Kincir VAWT ini merupakan jenis yang paling
sederhana dan menjadi versi besar dari anemometer. Kincir Savonius dapat berputar
karena adanya gaya dorong dari angin, sehingga putaran rotorpun tidak akan
melebihi kecepatan angin. Meskipun daya koefisien untuk jenis turbin angin
bervariasi antara 30% sampai 45%, menurut banyak peneliti untuk jenis Savonius biasanya
tidak lebih dari 25%. Jenis turbin ini cocok untuk aplikasi daya yang rendah
dan biasanya digunakan pada kecepatan angin yang berbeda. (Savonius SJ. The
S-Rotor and its applications : 1931)
Gambar 2 . prinsip kerja tipe Savonius VAWT
Gambar 3 Tipe Savonius VAWT
b.
b. Type Darrieus
VAWT ditemukan oleh seorang insinyur Perancis George Jeans Maria Darrieus yang
dipatenkan pada tahun 1931. Ia memiliki 2 bentuk turbin yang digunakan
diantaranya adalah ‘‘Eggbeater/ Curved Bladed’’ dan ‘‘Straightbladed’’ VAWT.
Sketsa dari kedua variasi konsep Darrieus ditunjukkan dalam gambar 3, 4 dan 5.
Kincir angin Darrieus VAWT mempunyai bilah sudu yang disusun dalam posisi
simetri dengan sudu bilah yang diatur relatif terhadap poros. Pengaturan ini cukup
efektif untuk menangkap berbagai arah angin. Berbeda dengan Savonius, kincir
angin Darrieus bergerak dengan memanfaatkan gaya angkat yang terjadi ketika angin
bertiup. Bilah sudu turbin Darrieus bergerak berputar mengelilingi sumbu (Darrieus
GJM. Turbine Having Its Rotating Shaft Transverse To The Flow Of The Current :
1931)
Gambar 4. Prinsip kerja type Darrieus VAWT
Gambar 5. Eggbeater/Curved Bladed Darrieus
VAWT.
c. c. Type H-rotor
ditunjukkan pada gambar 6, dikembangkan di Inggris melalui penelitian yang dilakukan
selama 1970-1980an, diuraikan bahwa mekanisme yang digunakan pada pisau
berbilah lurus (Straight-bladed) Darrieus VAWT tidak diperlukan, ternyata
ditemukan bahwa efek hambatan yang diciptakan oleh sebuah pisau akan membatasi
kecepatan aliran angin. Oleh karena itu, H-rotor akan mengatur semua kecepatan
angin untuk mencapai kecepatan putaran optimalnya.
Gambar 6. H-Rotor – VAWT
Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah
energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir, selanjutnya putaran
kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan
listrik. Sebenarnya prosesnya tidak mudah, karena terdapat berbagai macam
sub-sistem yang dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi dari turbin angin
yaitu:
Gambar 7. Bagian-bagian turbin angin
1. Gearbox
Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi
putaran tinggi. Biasanya Gearbox yang digunakan sekitar 1:60.
2. Brake System
Angin yang dating tidak dapat diprediksi oleh karena itu dipasangkan
sebuah alat yang berfungsi untuk mengendalikan (mengamankan) generator saat
terjadi angin kencang. Kemampuan generator sudah diatur dalam menghasilkan energy
listrik yang maksimal. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran
yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran
ini dapat merusak generator. Rem cepat : biasanya berada di poros cepat dekat
generator, dapat difungsikan untuk membatasi laju putar yang kelewat tinggi
yang dapat merusak sistem generator. Rem lambat : biasanya berada di depan
gearbox dan dioperasikan secara manual, untuk menghentikan baling-baling pada
saat dilakukan maintenace.
3. Rotor turbin
Rotor turbin merupakan bagian yang berputar pada kincir angin, yang
berupa baling-baling yang pada umumnya terdiri dari 3 sirip. Rotor turbin ini dihubungkan
ke generator yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik yang diperoleh dari
embusan angin menjadi energi listrik.
4. Generator
Generator adalah mesin yang berfungsi sebagai pengubah energi kinetik ke
energi listrik.
5. Penyimpan energi
Ketidak kontinuan energy angina sebagai penggerak utama baling-baling turbin
angina, maka dibutuhkan sebuah alat yang dapat memback-up energy listrik. Sehingga
ketika energy angina menurun(baling-baling tidak berputar) maka listrik akan
dan masih tetap ada.
6. Rectifier-Inverter
Rectifier adalah alat yang berfungsi untuk mengubah listrik AC menjadi
listrik DC dan inverter adalah sebaliknya.
7. Yaw system
Bagian yang mengatur posisi dari kincir angin agar selalu menghadap angin.
8. Tower penyangga
Bagian penumpu semua komponen dari pembangkit listrik tenaga angin.
9. Dan lain-lain.
2. Kapasitas pembangkitan
Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir
Indonesia, total kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat
ini kurang dari 800 kilowatt. Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin
pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun
2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi,
masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa
Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit. Mengacu pada
kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB)
ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
Pembangkit listrik tenaga bayu yang sudah dibangun bantul adalah salah satu pembangkit
listrik yang tidak akan ada habisnya. PLTB bantul ini terdiri dari 33 unit
kincir angin dan mempunyai jenis yang bermacam-macam. Yaitu turbin 1 kw sebanyak
28 unit, turbin 2,5 kw sebanyak 6 unit, turbin 10 kw sebanyak 2 unit, turbin 50
kw sebanyak 1 unit.
3.
Keandalan
dan efisiensi
Umat
manusia pasti mengenal dan tahu akan adanya angin dan jika difungsikan sebagai energi
alternative maka umat manusia akan menerimanya, karena energy ini tidak seperti
energi yang lain seperti fosil yang sangat membahayakan bumi karena polutan
yang dihasilkannya berdampak buruk pada perubahan iklim. Energi ini adalah
energi yang bersih dari pencemaran tidak seperti bahan bakar fosil selama ini. Misalnya,
turbin angin tunggal 1-MW dapat menghemat sekitar 2.000 ton karbon dioksida
dalam satu tahun.
Energi
angin juga merupakan sumber energi terbarukan yang berarti tidak dapat habis
seperti bahan bakar fosil. Energi angin yang tersedia di atmosfer lima kali
lebih besar daripada konsumsi energi dunia saat ini. Potensi energi angin di
darat dan dekat pantai sekitar 72 TW (tera watt) yang melebihi lima kali lebih
banyak dari penggunaan energi dunia saat ini dalam segala bentuk. Dan setiap
orang bisa membangun atau membeli turbin angin untuk memanfaatkan energi angin
dan memenuhi kebutuhan energi di rumah sendiri.
4. Keberlanjutan
Angin adalah energy yang dapat diperbaharui (tidak
akan habis). Dan yang seperti kita ketahui bahwa Indonesia ini adalah Negara yang
2/3 wilayahnya adalah lautan maka angin yang ada diindonesia tidak akan ada habisnya.
Indonesia kaya akan angin. jadi pembangkit listrik tenaga angin akan terus ada
sepanjang masa.
Komentar
Posting Komentar
silahkan berikan komentar