Hipotesis (Hypotheses)


1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa yunani, yaitu Hupo dan thesisHupo artinya lemah dan thesis artinya pendapat atau pernyataan. Jadi hipotesis dapat diartikan sebagai pendapat atau pernyataan yang mesih lemah (Hasan, Iqbal. 2001: 140). Hipotesis adalah sebuah dugaan atau predeksi tentang suatu hal yang bisa berbentuk data kuantitatif, kualitatif, maupun suatu kejadian yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan setiap hipotesis perlu dibuktikan kebenarannya. Misalnya:
a)    Nilai rata-rata yang diperoleh siswa SMK YPM kurang dari 74.
b)    Samsung galaksi akan menguasai pasaran .
c)     50 % penduduk Indonesia ikut KB.
d)    Rata-rata tinggi badan anak usia 17 tahun 165 cm.
e)    Seorang kepala sekolah berhipotesis bahwa seluruh siswa siswi nya lulus di UN 2015 ini.
f)      Dan lain-lain.
2. Jenis Hipotesis
Secara garis besar ada dua jenis hipotesis yang sering di analisis, yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian adalah asumsi sementara terhadap rumusan masalah yang sudah dibuat. Ada beberapa ciri-ciri hipotesisi penelitian yaitu:
a)    Dirumuskan dengan kalimat pernyataan.
b)    Mengarah pada perbedaan dan hubungan.
c)     Banyaknya sesuai rumusan masalah.
d)    Ditulis diakhir bab II (Skripsi/Tesis/Desertasi).
Hipotesis statistik adalah asumsi seseorang tentang hubungan antara data yang satu dengan data yang lain. Dan biasanya hipotesis statistik mempunyai ciri-ciri:
a)    Bentuk:
1)    Hipotesis Nol (Null Hyp): Hyp of No Different/No Relationship,
2)    Notasi H0/H1, Lambang: “=”
3)    Hip. Kerja/Hip. Alternatif: Notasi: H1/HA/A. Lambang: “≠; “<”; atau “>”
b)    Diuji: Parameter Populasi (µ, sigma2, dsb)
c)     Diuji: H0  
1)    Tolak H0 (H1 diterima)
2)    Terima H0 ( H1 ditolak)
3.   Kesalahan dalam hipotesis
Untuk membuktikan apakah hipotesis itu bernilai benar atau salah maka harus dilakukan pengujian hipotesis. Ada dua kesalahan dalam melakukan pengujian hipotesis (Sudjana. 2005: 220) yaitu:
a)    Kesalahan tipe I: ialah menolak hipotesis yang seharusnya diterima
b)    Kesalahan tipe II: ialah menerima hipotesis yang seharusnya ditolak.
Table 1 Jenis Kesalahan Dalam Pengujian Hipotesis
kesimpulan
Keadaan sebenarnya
                       Situasi
Keputusa
H (benar)
H (salah )
Terima H
Tepat
Error type 2 (beta)
Tolak H
Error Type 1 (alpha)
Tepat

4. Langkah – langkah pengujian hipotesis
Langkah - langkah pengujian hipotesis adalah urutan atau prosedur dalam menguji hipotesis. Langkah – langkah pengujian hipotesis ini lebih terfokus pada hipotesis statistik. Langkah – langkah yang penulis maksud diantaranya adalah sebagai berikut: 
a)    Menentukan formulasi hipotesis
1)    Hipotesis nol (H0)
Hipotesis nol merupakan salah satu ciri-ciri dari hipotesis statistik. Hipotesi nol biasanya dilambangkan H0 . dikatakan nol karena hipotesis ini tidak memiliki perbedaan dengan hipotesis sebenarnya.  Berikut rumus hipotesis nol:
2)    Hipotesis alternative (H1)
Hipotesis alternative juga merupakan salah satu ciri-ciri dari hipotesis statistik. Hipotesis alternative biasanya dilambangkan dengan H0. Hipotesi alternative ini sangat jauh berbeda dengan hipotesis nol, jika hipotesis nol tidak ada perbedaan (no different ) maka kalau hipotesis alternative ada perbedaan dengan hipotesis sebenarnya. Berikut rumus hipotesis alternative:
b)    Menentukan taraf nyata
Taraf nyata atau taraf kekeliruan adalah lawan dari koefisien kepercayaan. Jika taraf nyata adalah besar kekeliruan yang bisa diterima dan biasanya dilambangkan dengan α, maka koefisien kepercayaan adalah batas kebenaran yang dapat diterima biasanya dilambangkan dengan Y. Taraf kekeliruan yang masih bisa diterima 1% dan 5%.
c)     Menentukan kriteria pengujian
Kriteria pengujian adalah arah dalam hipotesis yang digunakan untuk memutuskan apakah hipotesis diterima atau malah ditolak. Arah hipotesis ada dua yaitu:
1)    Non Direksional
Non Direksional artinya arah hipotesis itu belum jelas, apakah lebih dari atau malah kurang dari dari yang sebenarnya. Arah Non Direksional ini biasanya menggunakan kurva ekor 2. Seperti pada gambar berikut:
 




Gambar 1. Kurva dua ekor
2) Direksional
Direksional artinya arah hipotesis itu sudah jelas, apakah hipotesisnya lebih besar atau lebih kecil dari yang sebenarnya. Arah direksional ini biasanya menggunakan kurva ekor 1, ekeor di kanan atau ekor dikiri. Seperti pada gambar berikut:
kurva ekor 1 (kanan )
    
Gambar 2. Kurva satu ekor (kanan)
Kurva ekor 1 (kiri)
 





Gambar 3 kurva satu ekor (kiri)
d)    Menentukan nilai uji statistik
Menentukan nilai uji statistik artinya menentukan titik sampel yang digunakan sebagai penguji populasi.
e)    Membuat kesimpulan
Langkah terakhir dalam pengujian hipotesis adalah pembuatan kesimpulan, yaitu pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan H0.
5. Jenis – jenis pengujian hipotesis
Ada jenis pengujian hipotesi dalam hipotesis statistika diantaranya adalah Berdasarkan jenis parameternya, Berdasarkan jenis distribusinya, Berdasarkan jumlah sampelnya, Berdasarkan arah formulasi hipotesisnya.

Komentar

  1. Ternyata hipotesis itu pendapat yang masih lemah. Baru tau saya min. Terima kasih ya

    BalasHapus

Posting Komentar

silahkan berikan komentar