Syirik adalah menjadikan sesuatu tandingan bagi Allah, atau kita sering menyebutnya menduakan allah padahal sesungguhnya allah-lah yang menciptakan segala sesuatu yang ada dibumi. Syirik adalah dosa besar yang tidak akan allah ampuni sebagaimana firman allah dalam surat an-nisaa :
48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Syirik itu terjadi karena manusia (pelaku syirik) merasakan kekerdilan dirinya, ia melihat dirinya sebagai makhluk yang lemah, tiada daya bahkan terhadap nasib baik atau buruk bagi dirinya ia tidak dapat menentukan dan merasa hidupnya tergantung pada sesuatu di luar dirinya. Dalam realita sehari-hari banyak orang beranggapan bahwa syirik hanyalah perilaku menyekutukan Allah secara terang-terangan yang hanya dapat diamati secara indrawi. Dengan kemajuan peradaban dunia yang begitu pesat, baik itu teknologi, kedokteran,hukum dan lain-lain. Itu semua bisa menjadi faktor terjadinya penyebab syirik modern . Misalnya setelah kita berobat ke dokter terus kita sembuh bukan kepada allahpertama kali kita berterimakasih tapi kepada dokternya. padahal dokter itu hanyalah perantara untuk menyembuhkan kita, Tubuh tetap sehat dan bugar karena pola makan yang seimbang atau olah raga yang teratur. Jabatan yang diperoleh karena kepintaran, itulah sebagian dari contoh syirik modern.
Supaya kita semua (khususnya penulis) lebih waspada dengan adanya dosa syirik, apalagi dimasa modern ini banyak yang tidak mengetahui bentuk-bentuk dari syirik modern.
A. Pengertian Syirik
Syirik dalam bahasa arab adalah mashdar (kata kerja yang dibendakan) yang berasal dari kata kerja: syarakha—yashrukhu ---syarkhan artinya menjadikan sekutu baginya. Syirik adalah perbuatan menyekutukan allah dalam segala bentuk, baik itu perkataan, perbuatan atau Iktiqad.
adapun orang yang melakukan syirik itu disebut musyrik.
Adapun pengertian syirik secara syari’ah ada dua makna
1. Makna umum: menyamakan selain ALLAH dengan ALLAH dalam hal yang merupakan kekhususan bagi ALLAH, maka secara umum syirik dibagi tiga.
a. Syirik dalam Rububiyah artinya keyakinan dan ikrar bahwasanya sesuatu selain ALLAH mampu menciptakan, mengatur dan memelihara alam semesta dan seisinya, memberikan rizki, memberikan manfaat dan bencana,memberikan hidayah, mematikan dan menghidupkan dan lainnya yang termasuk rububiyahnya ALLAH ( Rububiyah Allah adalah mengesakan Allah dalam tiga perkara yaitu penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan pengaturan-Nya ).
b. Syirik Asma’ wa as-Shifat yaitu menyamakan antara ALLAH dan makhlukNYA dalam masalah Asma’ wa as-Shifat seperti menyamakan sifat-sifat dzatiyah ALLAH (wajah, tangan, mendengar, melihat dsb) sama dengan sifat makhlukNYA, atau memberikan sifat-sifat yang khusus bagi ALLAH untuk makhlukNYA seperti menyakini bahwa ada makhluk Allah yang mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah tidak bisa digambarkan dengan apapun di dunia ini.
c. Syirik ULuhiyah artinya keyakinan dan ikrar bahwa ada selain ALLAH yang dapat diibadahi (disembah) seperti minta pertolongan pada jin untuk mendapatkan uang dengan cepat.
2. Makna Khusus : menyamakan selain ALLAH menjadi ilahi yang disembah dan dita’ati bersama ALLAH. Maka barangsiapa yang memberikan satu macam ibadah untuk selain ALLAH maka dia sudah melakukan suatu dosa yang kategorinya tidak bisa diampuni yaitu SYIRIK . dimana pelaku syirik (musryik) itu akan ditempatkan ditempat yang tidak disukai oleh semua umat (neraka).
B. Macam-macam syirik
Syirik berdasarkan sanksi yang akan diperoleh, syirik di bagi menjadi 2 yaitu.
1. Syirik besar : syirik yang yang tidak akan mendapat ampunan dari allah s.w.t . syirik besar dibagi lagi menjadi dua yaitu syirik yang nyata (zahirun jali)) dan syirik yang tidak tampak (bathinun khafi).
2. Syirik kecil : syirik yang masih mendapat ampunan dari allah kalau si pelaku mau bertobat . syirik kecil ini banyak sekali misalnya: sumpah, memakai jimat, sihir dan masih banyak lagi. dan yang peling banyak di masa modern ini adalah syirik kecil yang berupa RIYA’ adalah beramal bukan karena allah tetapi karena ingin dipuji.
Menurut klasifikasi umum, syirik dibagi menjadi empat macam yaitu.
1. Syirku Al-‘Ilmi. Inilah syirik yang umumnya terjadi pada ilmuan. Mereka mengagungkan ilmu sebagai maha segalanya. Mereka tidak mempercayai pengetahuan yang diwahyukan Allah. Sebagai contoh mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari kera.
2. Syirku At-Tasarruf. Syirik jenis ini pada prinsipnya disadari atau tidak oleh pelakunya, menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala kendali atas penghidupan manusia berada di tangan-Nya. Mereka percaya adanya “perantara” itu mempunyai kekuasaan. Contohnya adalah kepercayaan bahwa Nabi Isa anak Tuhan, percaya pada dukun, tukang sihir atau sejenisnya.
3. Syirku Al- Ibadah. Inilah syirik yang menuhankan pikiran, ide-ide atau fantasi. Mereka hanya percaya pada fakta-fakta konkrit yang berasal dari pengalaman lahiriyah.Misalnya seorang atheis memuja ide pengingkaran terhadap berbagai bentuk kegiatan.
4. Syirku Al-‘Addah. Ini adalah kepercayaan terhadap tahayul. Sebagai contoh percaya bahwa angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan angka tersebut, menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan, dan sebagainya.
C. Penyebab Syirik
Seseorang melakukan perbuatan syirik disebabkan oleh :
1. Kebodohan
Allah mengharamkan surga bagi mereka yang menyekutukan allah.
72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", Padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
Syirik yang berkembang pada jaman dahulu adalah syirik jali yaitu mempersekutukan allah secara terang-terangan. Namun syirik yang berkembang dimasa modern ini adalassyirik khafi yaitu mempersekutukan allah secara tidak sadar. Orang-orang hanya mengetahui bahwa syirik itu, ketika seseorang menduakan Allah dalam penciptaan; atau ketika seseorang menyembah patung-patung. Adapun menyembah orang sholeh, dan lainnya, dalam arti berdo’a, meminta pertolongan kepada orang sholeh atau wali-wali, memohon syafa’at, kesembuhan, jodoh, rejeki, dan lainnya kepada mereka, maka ini dianggap syirik. Ia tidak melakukannya secara terang-terangan. Tidak bisa diketahui secara indrawi.Namun diam-diam dan secara tersembunyi telah melakukan kesyirikan. Misalnya yang paling banyak kita lakukan secara tidak sengaja adalah dalam kita beranggapan bahwa yang menyembuhkan penyakit adalah dokter atau obat yang diminum. Tubuh tetap sehat dan bugar karena pola makan yang seimbang atau olah raga yang teratur. Jabatan yang diperoleh karena kepintaran, kedekatan atau kepiawaiannya memanfaatkan bantuan orang lain. Panen melimpah, karena keprofesionalannya mengolah tanah pertanian. Anak-anaknya pintar karena gizi yang diberikan memenuhi standar gizi yang ditentukan. Ia bisa sampai ke tujuannya tepat waktu, karena kepintarannya menyetir kenderaan. Inilah yang saya sebut syirik modern. Syirik yang tanpa terasa dan disadari banyak dilakukan kaum muslimin. Tidak hanya terbatas di kalangan awam bahkan juga di kalangan intelek.Tidak hanya di kalangan yang berpendidikan rendah bahkan juga yang mengecap perguruan tinggi.
Dalam persoalan politik pun, manusia bisa saja berbuat syirik dengan cara mistifikasi politik, yaitu penyimpangan dalam permasalahan politik yang sebenarnya. Dimana persoalan politik yang bersifat rasional, zhahiriyyah, ikhtiyariyah dan taklifi (tindakan-tindakan amaliyah dan syar’i) menjadi tindakan yang misteri, pakem, kabur, teka-teki, penuh mitos dan takhayyul Proses mistifikasi dalam dunia politik menurut Kertzer (1988: 48), merupakan hal biasa sebagai upaya mengelabui realitas sosial guna menggalang dan mendulang dukungan politik seluas-luasnya. Bahkan Geertz (1977:168) mengatakan, “a world wholly demyistified is a world the politicised.” Artinya, tidak ada dunia politik yang tidak mengalami proses mistifikasi, entah di negara maju yang dikenal demokratis maupun di negara-negara berkembang seperti Indonesia yang penuh mistis dan mitos.
Syirik dimasa kini banyak terjadi dalam bentuk ucapan yang secara tidak sengaja dilakukan . Oleh karena itu, agar terhindar dari syirik masa modern (syirik khafi) janganlah mengabaikan peran yang Maha Tunggal, Allah Taala. Melupakan penyebab utamanya. Ingat, apa pun yang terjadi semuanya atas izin Allah. Menyembuhkan penyakit, tubuh tetap sehat dan bugar, jabatan yang diperoleh, panen melimpah, hasil tangkapan ikan melebihi kapasitas, rezeki yang banyak diperoleh hari ini, sampai ke tujuannya tepat waktu, semuanya terjadi karena izin Allah. Ikhtiar maksimal untuk mencapai itu memang wajib, tidak boleh diabaikan. “Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah dengan izin Allah, (QS.59: 5).
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa syirik jaman dahulu dilakukan secara terang terangan, sementara syirik jaman modern (sekarang) dilakukan secara tidak sengaja.
B. Saran
Numpang ya min ^^
BalasHapusKamu lagi cari bonus? :)
Acerdomino kebetulan lagi bagi bagi bonus nihhh :)
hanya dengan deposit Rp 12.000 aja loh dan masih banyak lagi bonus yang bisa kamu dapetin setiap harinya hanya di acerdomino AGENPOKER TERPERCAYA
LINK ALTERNATIF >>> ACERDOMINO.ONLINE