PRAKTIKUM PERBANDINGAN TRANSFORMATOR

LAPORAN PERCOBAAN

Mata Kuliah                          : Transformator
Percobaan Ke                        : I
Judul                                      : Perbandingan Transformasi
Dosen Pembimbing : Drs. Gatot Widodo, M.T

                        Pendidikan Teknik Elektro TTL 2012
Kelompok No  : 10




Nama mahasiswa :

·         Hodri (125514234)
·         Hayyu(125514233)





FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA






PERCOBAAN I
A.    JUDUL
PERBANDINGAN TRANSFORMASI

B.     TUJUAN
1.      MAHASISWA DAPAT MENGETAHUI PERBANDINGAN TRANSFORMASI
2.      MAHASISWA DAPAT MENGETAHUI MACAM – MACAM TRAVO (STEP UP, STEP DOWN)

C.    TEORI SINGKAT
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.


Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah

dan rumus untuk GGL induksi yang terjadi di lilitan sekunder adalah .

Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka  dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat


 sedemikian hingga dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.
VpIp = VsIs

Besar tegangan dan kuat arus pada trafo bergantung banyaknya lilitan. Besar tegangan sebanding dengan jumlah lilitan. Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang dihasilkan makin besar. Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan sekunder. Hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan tegangan primer dan tegangan sekunder dirumuskan

Trafo dikatakan ideal jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder. Hubungan antara tegangan dengan kuat arus pada kumparan primer dan sekunder dirumuskan
Wp = Wt
Vp x Ip x t = Vs x Is x t
Jika kedua ruas dibagi dengan t, diperoleh rumus
Vp x Ip = Vs x Is

Dalam hal ini faktor (V × I) adalah daya (P) transformator. Berdasarkan rumus-rumus di atas, hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan kuat arus primer dan sekunder dapat dirumuskan sebagai

Dengan demikian untuk transformator ideal akan berlaku persamaan berikut.

 Dengan:
Vp = tegangan primer (V)
Vs = tegangan sekunder (V)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Ip = kuat arus primer (A)
Is = kuat arus sekunder (A)

D.    ALAT DAN BAHAN
-        Volt Meter                             : 1 buah
-        Kabel Penghubung              : secukupnya
-        Travo Satu Fasa                   : 1 buah
-        Travo Variab                        : 1 buah

E.     RANGKAIAN PERCOBAAN



F.      LANGKAH PERCOBAAN
1.    Siapkan alat dan bahan.
2.    Cek alat dan bahan apakah masih baik.
3.    Mulailah merangkai seperti pada gambar A.
4.    Laporkan kepada dosen rangkain tersebut.
5.    Aturlah travo variab sehingga volt meter pada V primer posisi pada 220 V, catat berapa besar tegangan pada V sekunder.
6.    Ulangi langkah 4,danatur V primer pada posisi 200 v, 180 v dan 160 v.
7.    Setelah selesai bongkarlah rangkaian.
8.    Dan kembalikan alat dan bahan.


G.    TABEL DATA
Tabel data hasil percobaan
V1
V2
a
220
122
1,80
200
115
1,73
180
105
1,71
160
100
1,6

H.    KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan yang telah saya lakukan yaitu jika hasil perbandingan antara V1 dengan V2 lebih besar dari satu maka transformator itu adalah transformator step down dan sebaliknya jika hasil perbandingannya lebih kecil dari satu maka dinamakan transformator step up.

I.       DAFTAR PUSTAKA

Komentar